Friday, August 19, 2022

Tentang Menjadi Baik

Pernah tidak kamu melihat orang melakukan hal baik, lalu kamu merasa tersentuh dan berpikir:

"Kok ada orang sebaik itu?"
"Diberkatilah orang-orang baik."
"Semoga kebaikannya berbuah kembali kepadanya."
"Semoga kita selalu dikelilingi oleh orang-orang baik."

Jujur, aku orang yang mudah tersentuh dengan hal-hal baik yang dilakukan oleh orang di sekitarku, walaupun itu hanya hal kecil. Hanya dengan melihat orang memberikan tempat duduknya di busway untuk orang tua atau yang membawa anak kecil, hatiku terasa hangat. Aku mungkin tidak menampakkannya, tapi aku merasakannya. Aku pribadi yang suka mengamati detail-detail kecil yang kadang orang lain bahkan tidak sadar atau tidak memperhatikan itu. Aku tumbuh menjadi pribadi yang banyak belajar mengapresiasi hal-hal kecil sekarang.

Video tentang polisi lalu lintas di sebuah kawasan di Tiongkok, bekerja mengatur lalu lintas di tengah hujan deras tanpa payung. Lalu beberapa rakyat sekitarnya yang kebetulan lewat, memberikan payung untuk polisi tersebut.

Video tentang anak kecil di dalam mobil yang memberikan mainannya untuk anak jalanan yang sedang membersihkan kaca mobilnya, bahkan berbagi dan makan cemilan bersama di tengah lampu merah.

Video tentang bapak ojek online yang mengumpulkan uang tip dari para customernya yang baik hati, sehingga dia akhirnya bisa membelikan laptop untuk anaknya yang duduk di bangku kuliah.

Video tentang para fans yang mengumpulkan donasi lalu menyalurkannya berupa bantuan untuk orang-orang yang membutuhkan dalam rangka merayakan ulang tahun idolanya.

Cerita tentang para pecinta kucing yang suka membawa makanan kucing di tas mereka dan memberikannya kepada kucing-kucing jalanan yang mereka temui.

Dan masih banyak hal-hal baik lainnya yang dilakukan oleh orang-orang baik yang tidak terekam kamera, atau tidak diketahui orang.

Melihat banyak orang baik di sekitarku, aku pun jadi selalu berusaha untuk melakukan hal-hal baik yang mungkin bisa meringankan beban, menyenangkan orang lain, atau sekadar menghargai hasil kerja orang lain. Bisa dimulai dari hal kecil seperti: setelah makan di restoran, piring kotor dikumpulkan di tengah meja. Atau setelah ngopi di kafe dengan gelas sekali pakai yang langsung dibuang ke tempat sampah sehingga meja tetap bersih untuk pengunjung berikutnya. Atau ucapan terima kasih untuk OB di toilet umum/mall.

Bukan perkara, "Kan sudah ada karyawan yang memang dibayar untuk membersihkan." Tapi sebuah perasaan empati untuk menghargai orang lain yang bahkan tidak memakan banyak waktu dan tenaga kita. Ada sebuah kesenangan tersendiri ketika aku melihat orang lain senang karena aku.

Menurut kita, itu mungkin hanya hal kecil, tapi bisa berarti besar bagi orang lain. Sebuah ucapan terima kasih yang mungkin menyenangkan hati si karyawan di hari itu karena dia merasa dihargai.

Rasa empati di zaman sekarang agak susah ditumbuhkan.
Terkadang orang tidak mau mencoba untuk mengenakan sepatu orang lain.
"Bagaimana rasanya jika aku di posisi dia dan aku diperlakukan (tidak baik) seperti itu?"

Karena itu, aku berharap kamu yang sudah memilih menjadi baik akan tetap memilih menjadi baik. Walaupun mungkin kamu tidak merasakan sebaliknya dari orang lain, tapi karma baikmu akan berbuah suatu hari nanti.

Seandainya pun di sebuah kondisi atau situasi tertentu, kamu terpaksa tidak bisa menjadi baik, setidaknya kamu bisa menahan diri untuk memilih diam daripada berbuat hal tidak baik yang memberikan kesulitan untuk orang lain.

Orang lain mungkin tidak melihat, tapi Tuhan Maha Melihat.

Sesuatu yang dimulai dengan niat baik dan cinta kasih, tentu akan menghasilkan sesuatu yang baik juga.

Jangan berhenti untuk menjadi baik di setiap kesempatan.


 -Febriani Kho-

No comments

Post a Comment

Please feel free to leave your comment below.
I really appreciate and will reply it soon. Thank you~ (。^‿^。)

© Febriani Kho's Blog
Maira Gall