Wednesday, September 16, 2015

Hello Happiness (Part 1)

Hello guys~! ヾ(^∇^)

Ingat tidak, tanggal 29 Maret 2015, aku menghadiri acara talkshow dengan tema “Hello Happiness” yang mendatangkan narasumber sang penulis buku-buku best seller, salah satunya adalah serial “Si Cacing dan Kotoran Kesayangannya”. Yup! Beliau adalah Bhante Ajahn Brahm.


Buku terbaru yang diluncurkan pada saat talkshow. Sesuai dengan tema talkshow-nya "Hello Happiness". Aku akan buat review bukunya di postingan berikutnya ya.

Bagi kalian yang follow aku di twitter, aku sempat nge-tweet kalau hari itu adalah the happiest day ever. You know that feeling when you finally meet up and even listen the talkshow from someone who you admire so much. (๑>ᴗ<๑) Yes, that is! Apalagi beliau punya pengaruh yang begitu luar biasa positif dan beliau terlihat LUAR BIASA BAHAGIA. *sorry capslock jebol saking excitednya hihi*



Janji mau nulis dari hari itu, tapi baru kesampaian hari ini. Maklumin ya. ( 。•_• 。) Hehe

Aku penggemar buku-buku beliau terutama “Si Cacing dan Kotoran Kesayangannya”. Kisah-kisah singkat yang beliau tulis selalu pada intinya untuk menyadarkan para pembacanya bahwa bahagia itu sederhana. Setiap kali aku membaca salah satu kisah yang beliau tulis, aku merasa seperti ada yang menjetikkan jari di dalam kepala aku, dan aku langsung tersadarkan jika aku sedang feeling down atau tidak bahagia. Seketika itu juga aku dapat pencerahan (ง ◕ั⌑◕ั)ว ⁾


Ekspresiku saat dapat pencerahan haha
Melalui buku-buku beliau, aku belajar banyak tentang kehidupan. Kehidupan yang seringkali kita keluhkan melalui hal sekecil apapun. Beliau mengajarkan bagaimana menikmati hidup ini dengan sederhana dan memiliki hidup yang bahagia melalui buku-buku dan ceramahnya.

Dalam acara talkshow ini, ada cukup banyak kisah yang beliau ceritakan. Semua yang beliau sampaikan di talkshow ini bermakna dan mencerahkan pikiran. Tapi aku tuliskan beberapa saja ya karena takut postingan ini kepanjangan dan nanti kalian yang baca malah ngantuk-ngantuk. Dan aku bagi postingan kali ini menjadi 3 part. (〃^∇^)

Aku akan membagikan 3 kisah pencerahan sederhana. Semoga postinganku ini bermanfaat dan membuat kalian benar-benar berpikir bahwa sebenarnya bahagia itu sederhana. Aku bagikan kisah-kisahnya secara singkat pada intinya. Untuk setiap bagian postingan, aku bagikan 1 kisah sederhana. 

Ga mau berpanjang-lebar, langsung saja simak ya apa yang aku dapatkan selama talkshow itu. Tapi sebelum masuk ke kisah pertama, aku mau kasih tahu kalau di awal acara kami diberikan video ini. Jadi ga ada salahnya juga kalau kalian menontonnya. Kalian bisa lihat bagaimana ringannya pembawaan beliau dan sense of humor-nya beliau. (ᴖ◡ᴖ)




 

*** 
 

Cerita #1 - Surat Ijin Cemberut

Ada seseorang yang selalu mencari kebahagiaan karena merasa dirinya selalu tidak bahagia. Dia datang kepada Ajahn Brahm dan mengeluh, “Anda selalu menyuruh saya untuk bahagia, tetapi semakin saya cari bahwa saya ingin bahagia, saya malah tidak bisa bahagia. Jadi saya harus bagaimana?” Kemudian beliau membalasnya seperti ini, “Kita semua hidup di dunia ini diberikan hak bebas untuk bahagia atau cemberut. Ketika kamu bisa bahagia tetapi kamu memilih hakmu untuk cemberut, maka apa yang bisa kuperbuat. Itu hakmu, tidak ada yang melarangmu untuk cemberut juga.”

Keesokan harinya, Ajahn Brahm memberikan sebuah surat kepada orang itu, yang ternyata surat itu adalah surat ijin yang isinya kurang lebih seperti ini, “Saya memberikan ijin kepada siapapun yang namanya tertera di bawah ini. Bahwa saya memberikan dia ijin untuk cemberut di manapun, kapanpun dan berdasarkan alas an apapun yang dia inginkan. Tertanda, Ajahn Brahm.”

Seketika orang yang mendapatkan surat ijin cemberut dari Ajahn Brahm itu langsung tertawa dan berkata, “Surat macam apa ini?”


*** 

See...? Dari kisah singkat di atas kita pasti bisa langsung menangkap isinya. Pada umumnya, tujuan hidup manusia adalah punya hidup yang bahagia. Well, siapa sih yang tidak mau bahagia? Tetapi terkadang kita begitu sibuk memikirkan dan mencari cara bagaimana supaya kita bisa bahagia. 

Semakin kita pikirkan malah semakin kita merasa tidak bahagia. Semakin kita cari kebahagiaan, semakin tidak kita temukan. Ibarat kata, giliran lagi lapar nunggu abang nasi goreng ga lewat-lewat, giliran ga lapar dan ga ditungguin eh si abang malah lewat mulu. Hehe. Tolak ukur bahagia seseorang berbeda-beda menurut pribadi masing-masing. Tapi sebenarnya, pikiran kita sendirilah yang menentukan apakah kita bahagia atau tidak. 

Jujur saja, pasti kebanyakan orang merasa kalau mendapatkan sesuatu yang benar-benar besar/berarti/yang disukai, barulah kita merasa benar-benar bahagia. Sedangkan bahagia sendiri tidak harus diukur seperti itu. Hal kecil seperti surat ijin yang diberikan Ajahn Brahm saja bisa membuat orang tertawa. 

Dari hal-hal kecil yang tidak kita sadari justru dapat membuat kita merasa bahagia. Misalnya, misalnya nih ya. Pagi-pagi kamu udah dapat chat dari gebetan *ciyeee* (⺣◡⺣)♡* Haha. Bercanda deh. Contoh kecilnya, dengan mendengarkan lagu yang kita suka, kita merasa senang. Itu contoh kecil lho ya, tanpa kamu sadari sebenarnya kamu merasa bahagia/senang. Melalui  hal kecil saja kita merasa bahagia. Namun, terkadang kita tidak menyadarinya karena kita sibuk mencari kebahagiaan dalam arti yang besar. 

Kata beliau, dengan tertawa saja sesungguhnya kamu sudah bahagia, karena kamu merasakan suatu perasaan yang senang. Pesan beliau : Jadi, selama kamu masih memiliki hak untuk bahagia dan sebelum menjadi bahagia itu dilarang, bahagialah. ٩(●˙▿˙●)۶…⋆ฺ ᕙ( * •̀ ᗜ •́ * )ᕗ


Ayo kita singkirkan pikiran tidak bahagia, dan mulai memupuk pikiran positif yang bahagia. Mari kita berbahagia sebelum bahagia dan tertawa itu dilarang. ٩(●˙▿˙●)۶


-Febriani Kho-  
 

No comments

Post a Comment

Please feel free to leave your comment below.
I really appreciate and will reply it soon. Thank you~ (。^‿^。)

© Febriani Kho's Blog
Maira Gall