Thursday, August 25, 2016

The Mindfulness Retreat (Part 1)

Hai hai hai guys!ヾ(^∇^)

Postingan ini udah lama mendep di draft, dan ternyata lupa aku post. Aku mau sharing pengalaman aku selama mengikuti Mindfulness Retreat atau Retret Hidup Berkesadaran beberapan bulan lalu. Retret diadakan tanggal 25 - 27 Maret 2016 oleh Vihara Ekayana Arama. Total kegiatan retret diadakan selama 3 hari 2 malam. Begitu aku lihat ada harpitnas di hari sabtu (nasib aku yang masih kerja di hari sabtu (๑•́ ₃ •̀๑)), aku langsung ajuin cuti. Dan dikasih! Cihuy nggak? Cihuy dong? o(≧∇≦o)

 Keberangkatan retret yaitu tanggal 24 Maret 2016 sekitar pukul 20.30, dan pulang pada tanggal 27 Maret 2016 sekitar pukul 13.00.
Sebelumnya, aku udah pernah ikut retret berkesadaran yang hanya satu hari, dan ketagihan. Jadi, aku memang kepingin coba retret yang berhari-hari. Berhubung juga selama ini aku sekolah di sekolah Katolik, aku lebih sering experience mengenai retret Katolik daripada Buddhist.

 Nah, seiring dengan perkembangan jaman dan teknologi, gadget menjadi salah satu kebutuhan utama di masa kini.  Iya nggak sih? Some people even said, "I can't live without my phone". Hayoo... ngaku. Siapa di antara kalian yang nggak bisa hidup tanpa pegang handphone seharian? (๑˘ㅂ˘๑)
 
Dalam acara retret ini, peserta tidak diperbolehkan memakai gadget sama sekali. Semua gadget dan barang berharga dititipkan ke panitia di hari pertama. Jadi, semua rangkaian kegiatan retret ini dilakukan benar-benar dengan penuh kesadaran, dan tentunya no gadget untuk mendukung suasana retret. Retret kali ini pun sifatnya semi retret karena pesertanya adalah mahasiswa/i dan pemuda/i, panitia sebut sebagai Youth Gathering. (tapi aku tetap lebih suka menyebutnya retret hehe). Komunikasi antara peserta pun masih boleh dilakukan, karena ada juga sesi diskusi kelompok. Peraturannya tidak seketat full retreat yang sampai noble silent.



Tapi justru hidup tanpa gadget dan noble silent ini yang aku suka dari kegiatan retret. Di kota Jakarta, tahu sendiri kan, gimana hectic-nya? Belum lagi macet dan lain sebagainya. Dan juga di kehidupan sekarang, manusia terlalu sibuk dengan gadget dan kesibukan masing-masing, sehingga kurang memperhatikan sekitar atau bahkan diri sendiri. Kegiatan retret ini semacam life escape buat aku, kayak keluar sebentar dari kesibukan hidup yang selama ini aku lakukan. Acara retret seperti ini seakan memberi kita kesempatan untuk menikmati hidup yang sesungguhnya tanpa gadget, tanpa kesibukan. (duileh, bahasaku)

Aku akan bagi cerita mengenai retret ini menjadi tiga bagian supaya nggak terlalu panjang.
Bagian 1 - Rangkaian Kegiatan Retret
Bagian 2 - Rangkaian Kegiatan Retret
Bagian 3 - Sharing Dhammadesana

***


Retret ini dibimbing oleh 4 Bhante dan 1 Samanera. Barisan depan dari kanan ke kiri: Bhante Bhadra Sunanda, Bhante Bhadra Uttama, Bhante Bhadra Putra, Bhante Nyanagupta, dan Samanera. (mohon maaf kalau ada kesalahan penulisan nama)
© Febriani Kho's Blog
Maira Gall